Selasa, 06 Maret 2018

SAMPO KULIT NANAS


Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati khususnya pada tumbuhan dan hewan. Terkadang sebagian besar memanfaatkannya sebagai olahan bahan alternatif. Nanas merupakan tanaman yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus yang pertama kali di temukan di Brasilia pada tahun 1519 dan kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1599. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah memanfaatkannya menjadi inovasi sampo kulit nanas. Alasan memilih nanas karena mudah didapatkan dan limbah yang dihasilkan banyak ditemukan di berbagai tempat. Namun, selama ini kulit nanas sering dianggap sebagai barang yang tidak berguna, nyatanya kulit maupun dagingnya mengandung enzim bromelin yang dapat mengangkat jaringan kulit mati pada permukaan kepala. Dalam pembuatan sampo kulit nanas bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya inovasi sampo ini digunakan oleh kalangan masyarakat. Serta, memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah sampah organik yang dapat menyebabkan pencemaran dan adanya inovasi bahan sampo yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kulit mati. Sampo kulit nanas ini hanya diuji kelayakannya berdasarkan tekstur, aroma, dan penampilan. Serta tidak dilakukan uji secara kualitatif.
Bahan – bahan dasar yang dibutuhkan dalam pembuatan sampo kulit nanas yaitu nanas yang merupakan buah tropis dengan kandungan Kalsium, Iodium, Sulfur, Khlor, Asam Biotin, Vitamin E serta Enzim Bromelin yang berperan sebagai enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang, buah, dan kulit nanas yang dapat mengurangi pembengkakan karena luka, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperkuat akar rambut yang mencegah kerontokan rambut. Kemudian terdapat jeruk nipis yang memiliki kandungan asam amino esensial yang akan tetap tertinggal pada kulit kepala yang berfungsi sebagai pelembab karena bersifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut. Serta, mengandung asam sitrat yang dapat melapisi kutikula rambut, mengembalikan keadaan helai rambut yang kusam, dan mengikis ketombe. Selain nanas dan jeruk nipis, terdapat santan kelapa yang memiliki kandungan tanin menjadi antibakteri dan vitamin C yang mampu menunda kemunculan uban, bahkan masih dapat mengurangi jumlah uban yang mungkin bertambah. Kemudian terdapat texapon dengan nama lain Sodium Lauryl Sulfat yang merupakan surfaktan buatan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sampo dengan kandungan SLS yang berfungsi sebagai penambah busa atau bui pada sampo.
            Nah, pada pembuatan sampo kulit nanas, alat yang dibutuhkan meliputi: pisau, telenan, blender, penyaring teh, sendok, panci, gelas ukur, wadah, pemarut kelapa, dan tempat sampo. Kemudian bahan yang dibutuhkan meliputi: 200cc sari pati kulit nanas, 100cc santan kelapa, 50cc air perasan jeruk nipis, dan 50cc air panas. Cara kerja untuk membuat sampo, pertama - tama menyiapkan alat dan bahan. Kemudian membersihkan kotoran pada kulit nanas, kulit jeruk nipis, dan kulit kelapa. Tak lupa mengupas kulit nanas dan memotongnya hingga kecil dan membuat bubur dari kulit nanas menggunakan blender, lalu menyaringnya untuk mendapatkan sari pati dan memasukkan sebanyak 200cc kedalam wadah. Setelah itu memanaskan 50cc air hingga mendidih dan campurkan pada sari kulit nanas. Memerasnya jeruk nipis hingga tidak memiliki pulp sebanyak 50cc dan memasukkan pada wadah juga. Memarut kelapa dan menyaring hingga mendapatkan santan sebanyak 100cc dan memasukkannya kedalam wadah dan aduk hingga rata. Setelah pencampuran, menambahkan 5 sendok makan texapon dan 5 sendok teh garam dapur kedalam wadah yang berbeda, kemudian aduk hingga menjadi putih. Setelah itu, menambahkan sedikit demi sedikit campuran sari kulit nanas kedalam wadah dan aduk secara perlahan. Yang terakhir adalah mengemas sampo kulit nanas kedalam wadah sampo yang disediakan.Untuk menguji kelayakan sampo dari kulit nanas berdasarkan penilaian responden sebanyak 12 orang yang meliputi 2 guru penguji dan 10 siswa kelas XII IPA 3 SMA Trimurti Surabaya dengan teknik perolehan data secara kualitatif dengan skala penilaian dari 4 sampai 1 yang meliputi dari segi tekstur kental, agak kental, cair, dan sangat cair. Dari segi aroma yang wangi, cukup wangi, kurang wangi,dan tidak wangi. Serta dari segi penampilan yang menarik, cukup menarik, kurang menarik, dan tidak menarik. Selain itu, analisis data didapat dari data kualitatif yang diperoleh dibuat rata – rata pada masing – masing aspek (tekstur, aroma, dan penampilan) yang disesuaikan pada rata – rata 3,6 sampai 4,0 dengan kriteria layak. Rata – rata 3,1 sampai 3,5 dengan kriteria cukup layak. Rata – rata 2,1 sampai 3,0 dengan kriteria kurang layak. Dan rata – rata 1,0 sampai 2,0 dengan kriteria tidak layak.
Berdasarkan hasil penilaian responden yang meliputi tesktur, aroma, dan penampilan. Didapatkan hasil yaitu sampo kulit nanas memiliki rata – rata dari segi tektsur yaitu 3.5, dari segi aroma yaitu 3.7, dan dari segi penampilan yaitu 3.9. Hasil yang didapat dengan rata - rata tersebut termasuk dalam kriteria sudah sangat layak untuk digunakan bagi masyarakat, akan tetapi belum bisa mencapai kata sempurna karena rata  - rata < 4. Maka, Sampo yang berbahan dasar dari kulit nanas, santan kelapa, dan jeruk nipis sangat layak digunakan oleh kalangan masyarakat. Namun, dalam membuat laporan hasil praktikum ini dibutuhkan banyak pengetahuan dan informasi dari berbagai media, tidak hanya mengandalkan pengetahuan yang dimiliki saja.


DAFTAR PUSTAKA
ragamsaribuah.blogspot.com/2012/01/sari-buah-nanas.html, diakses pada tanggal 10 November 2017
https://klinikkecantikan.co.id/perawatan/rambut/manfaat-jeruk-nipis-untuk-rambut, diakses pada tanggal 20 November 2017
https://lordbroken.wordpress.com/2010/08/04/santan, diakses pada tanggal 20 November 2017
http://nasional.kompas.com/read/2010/04/01/16063611/bilasan.santan.bisa.menghilangkan.ketombe, diakses pada 20 November 2017
 By : Tandani Chandra V
   XII Ipa 3 / 42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar