Sabun merupakan
suatu kebutuhan pokok manusia yang selalu digunakan sehari-hari. Fungsi utamanya
adalah membersihkan. Di lingkungan sekitar, banyak macam wujud sabun yang dapat
ditemui, baik yang dalam bentuk cair, lunak, krim, maupum yang padat. Kegunaannya
pun beragam, ada yang sebagai sabun mandi, sabun cuci tangan, sabun cuci peralatan
rumah tangga dan lain sebagainya. Sabun
dibuat dari proses saponifikasi lemak hewan (tallow) dan
dari minyak. Gugus induk lemak disebut fatty acid yang
terdiri dari rantai hidrocarbon panjang (C12 sampai C18)
yang berikatan membentuk gugus karboksil. Asam lemak rantai pendek jarang
digunakan karena menghasilkan sedikit busa. Reaksi saponifikasi tidak lain
adalah hidrolisis basa suatu ester dengan alkali (NaOH atau KOH).
Range atom C di atas mempengaruhi sifat-sifat sabun seperti kelarutan, proses
emulsi, dan pembasahan. Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya
adalah air, gliserin, garam dan kemurnian lainnya. Semua minyak atau lemak pada
dasarnya dapat digunakan untuk membuat sabun. Lemak merupakan campuran ester
yang dibuat dari alkohol dan asam karboksilat seperti asam stearat, asam oleat,
dan asam palmitat. Lemak padat mengandung ester dari gliserol dan asam
palmitat, sedangkan minyak seperti minyak zaitun mengandung ester dari gliserol
asam oleat.Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak
atau lemak alami. Surfaktan mempunyai gugus bipolar. Bagian kepala bersifat
hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu
mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu pada
larutan surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati
konsentrasi tertentu yang disebut konsentrasi kritik misel. Sabun juga
mengandung sekitar 25% gliserin. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan
kulit, menyejukkan dan meminyaki sel-sel kulit juga. Oleh karena itu dilakukan
percobaan pembuatan sabun dan pengujian terhadap sifat-sifat sabun, sehingga
akan didapat sabun yang berkualitas.
Untuk membuat percobaan ini diperlukan alat sebagai
berikut: Liquid Soap Base (1lt), Mix Essential Oil (1%
dari berat sabun), Kelopak
Mawar, Pewarna
Makanan (jika perlu), Pengental
(20% larutan garam), Botol
Bekas, Mangkok atau Wadah,
Gelas
Ukur, Pengaduk, Wajan, Penumbuk. Siapkan liquid soap base
dan masukkan kedalam wadah pencampuran. Siapkan essential oil kemudian campurkan
ke dalam wadah dan aduk terus sampai tercampur rata. Masukkan kelopak mawar
yang telah ditumbuk (dihaluskan).
Siapkan
larutan garam dengan memanaskan air hingga mendidih, kemudian larutkan garam ke
dalam air mendidih dan aduk hingga larut. Tambahkan beberapa ml hingga mencapai
kekentalan yang diinginkan.
Beri
pewarna makanan (jika perlu).
Masukkan
ke dalam botol yang telah disiapkan.
Dari penelitian
saya, memperoleh hasil:
Tekstur
= 2,9. Tekstur
dan hasil penelitian saya cukup layak, karena larutan garamnya kurang dan
membuat sabun tidak cukup kental. Aroma
= 3,9. Dari
hasil yang saya peroleh, aroma dari hasil penelitian saya sangat layak. Karena
saya memasukkan banyak kelopak mawar sehingga sangat harum. Penampilan = 3,8. Dari hasil yang saya
peroleh, penampilan hasil penelitian saya sangat layak, karena botol dan
warnanya menarik masyarakat.
Jadi, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
sabun dari kelopak mawar layak digunakan oleh masyarakat. Jika anda bosan
dengan hasil penelitian percobaan menjadi sabun, anda bisa membuatkan menjadi
shampoo dari kelopak mawar.
Nafla Aulia Miranda
XII IPA 3 / 33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar