Selasa, 06 Maret 2018

PEMBUATAN SABUN DARI KULIT JERUK




Kulit jeruk merupakan salah satu limbah yang banyak beredar di lingkungan. Limbah kulit jeruk dapat berasal dari industri minuman ataupun dari pasar. Pada tahun 2013, jumlah kulit jeruk di Indonesia mencapai 309.678 ton tiap tahunnya. Pada kulit jeruk mengandung beberapa senyawa yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut, seprti kandungan dalam kulit jeruk memiliki kandungan yang dapat mencegah kanker kulit. Tujuan dari pembuatan ini adalah untuk mengetahui kelayakan sabun dari kulit jeruk kepada masyarakat secara kualitatif. Manfaat ini penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat. Bagi pembaca umumnya, dan bagi masyarakat pengkonsumsi jeruk sehingga limbah kulit jeruk yang mengandung banyak manfaat, tidak dibuang dengan sia-sia. Batasan masalahnya dalam pembuatan sabun ini tidak diperlukan penilaian secara kuantitatif (dalam emulsi sabun).
Kulit jeruk mengandung pektin dalam konsentrasi tinggi. Kandungan pektin berkisar 15% - 25% dari berat kering. Zat pektin tersebut dapat diekstraksi dengan cara sederhana, biaya yang tidak mahal, dan dapat diterapkan dalam skala kecil. Minyak atsiri adalah minyak dari tanaman yang komponennya secara umum mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak terbang. Minyak zaitun adalah minyak yang berasal dari buah zaitun. Minyak ini banyak mengandung lemak tak jenuh. Buah zaitun ini juga dapat dikonsumsi langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu. Minyak kelapa murni adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB. Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur. Minyak sawit adalah  minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna mereha karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera).

Alat dan bahan : gelas ukur, timbangan, gelas, pipet tetes, cetakan, sendok, minyak sawit ( 9 gram ), minyak kelapa ( 6 gram ), minyak zaitun ( 6 gram ), tepung beras ( 6 gram ), asam stearat ( 1 gram ), padatan NaOH ( 3 gram ), minyak atsiri.
Cara kerja :
˗            Masukkan 3 gram NaOH dalam 6 ml aquades ke dalam gelas 1. Diamkan hingga larutan hingga mencapai suhu ruangan
˗            9 gram minyak sawit, 6 gram minyak kelapa, 6 gram minyak zaitun. Campurkan ketiganya dalam gelas 2. Tambahkan 1 gram asam stearat, panaskan hingga larut. Selanjutnya diamkan dan hangatkan pada suhu 500 - 600C
˗            Campurkan larutan NaOH ( gelas 1 ) ke dalam gelas 2. Aduk sampai homogen dan mengental
˗            Masukkan adonan tepung beras dan tambahkan 5 tetes minyak atsiri ( kulit jeruk ) dan aduk kembali. Tuang campuran ( sabun ) ke dalam cetakan. Biarkan sampai 1 minggu
Data yang diperoleh adalah data kualitatif yang diperoleh dari responden
Skor 4 : aspek aroma sangat harum, tekstur sangat lembut, penampilan sangat menarik
Skor 3 : aspek aroma harum, tekstur lembut, penampilan menarik
Skor 2 : aspek aroma cukup harum, tekstur cukup lembut, penampilan cukup menarik
Skor 1 : aspek aroma kurang harum, tekstur kurang lembut, penampilan kurang menarik
Menghitung rata-rata berdasarkan hasil penelitian responden terhadap aspek aroma, tekstur, penampilan. Dengan kriteria kelayakan sebagai berikut
3,6 - 4,0    :  sangat layak
3,1 - 3,5    :  layak
2,1 - 3,0    :  cukup layak
1,0 - 2,0    :  tidak layak



Hasil penelitian dari sabun ini mendapatkan nilai rata rata dari aspek :
Aroma     : 2,7 ( cukup layak )
Tekstur    : 2,5 ( cukup layak )
Penampilan : 2,4 ( cukup layak )
Dari hasil penelitian diketahui dari aspek aroma, tekstur, dan penampilan nilai rata-ratanya adalah 2,5. Berarti sabun ini cukup layak untuk digunakan oleh masyarakat. Produk dari aspek aroma cukup layak untuk digunakan karena kurangnya dalam penambahan minyak atsiri. Dari aspek tekstur cukup layak digunakan karena terlalu banyaknya penggunaan NaOH. Dan dari aspek penampilan cukup layak untuk digunakan karena produk ini kurang menarik untuk dipandang oleh masyarakat. Simpulan dari hasil penelitian ini, dapat kita simpulkan produk ini cukup layak digunakan dalam masyarakat. Sebaiknya dalam uji diperlukan percobaan secara kuantitatif (emulsi sabun)




 By Aldy Nata M
    XII Ipa 3 / 04
DAFTAR PUSTAKA
Modul sains kelas XI







Tidak ada komentar:

Posting Komentar