Indonesia
kaya akan keanekaragaman hayati khususnya pada tumbuhan dan hewan. Terkadang
sebagian besar memanfaatkannya sebagai olahan bahan alternatif. Nanas merupakan
tanaman yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus yang pertama kali di
temukan di Brasilia pada tahun 1519 dan kemudian masuk ke Indonesia pada tahun
1599. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik yang memiliki
banyak manfaat. Salah satunya adalah memanfaatkannya menjadi inovasi sampo kulit
nanas. Alasan memilih nanas karena mudah didapatkan dan limbah yang dihasilkan banyak
ditemukan di berbagai tempat. Namun, selama ini kulit nanas sering dianggap sebagai
barang yang tidak berguna, nyatanya kulit maupun dagingnya mengandung enzim
bromelin yang dapat mengangkat jaringan kulit mati pada
permukaan kepala. Dalam pembuatan sampo kulit nanas bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya
inovasi sampo ini digunakan oleh kalangan masyarakat. Serta, memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah sampah organik yang dapat
menyebabkan pencemaran dan adanya inovasi bahan sampo yang lebih efektif untuk
mengatasi masalah kulit mati. Sampo kulit nanas ini hanya diuji kelayakannya
berdasarkan tekstur, aroma, dan penampilan. Serta tidak dilakukan uji secara
kualitatif.
Bahan – bahan
dasar yang dibutuhkan dalam pembuatan sampo kulit nanas yaitu nanas yang
merupakan buah tropis dengan kandungan Kalsium, Iodium, Sulfur, Khlor, Asam Biotin,
Vitamin E serta Enzim Bromelin yang berperan sebagai enzim proteolitik yang
ditemukan pada bagian batang, buah, dan kulit nanas yang dapat mengurangi
pembengkakan karena luka, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperkuat akar
rambut yang mencegah kerontokan rambut. Kemudian terdapat jeruk nipis yang memiliki kandungan asam
amino esensial yang akan tetap tertinggal pada kulit kepala yang berfungsi
sebagai pelembab karena bersifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban
rambut. Serta, mengandung asam sitrat yang dapat melapisi kutikula rambut,
mengembalikan keadaan helai rambut yang kusam, dan mengikis ketombe. Selain
nanas dan jeruk nipis, terdapat santan kelapa yang memiliki kandungan tanin
menjadi antibakteri dan vitamin C yang mampu menunda kemunculan uban, bahkan
masih dapat mengurangi jumlah uban yang mungkin bertambah. Kemudian terdapat texapon dengan nama lain Sodium Lauryl Sulfat yang merupakan
surfaktan buatan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sampo dengan
kandungan SLS yang berfungsi sebagai penambah busa atau bui pada sampo.
Nah,
pada pembuatan sampo kulit nanas, alat yang dibutuhkan meliputi: pisau, telenan,
blender, penyaring teh, sendok, panci, gelas ukur, wadah, pemarut kelapa,
dan tempat sampo. Kemudian bahan yang dibutuhkan meliputi: 200cc sari pati
kulit nanas, 100cc santan kelapa, 50cc air perasan jeruk nipis, dan 50cc air
panas. Cara kerja untuk membuat sampo, pertama - tama menyiapkan
alat dan bahan. Kemudian membersihkan kotoran pada kulit nanas, kulit jeruk
nipis, dan kulit kelapa. Tak lupa mengupas kulit nanas dan memotongnya hingga
kecil dan membuat bubur dari kulit nanas menggunakan blender, lalu menyaringnya
untuk mendapatkan sari pati dan memasukkan sebanyak 200cc kedalam wadah. Setelah
itu memanaskan 50cc air hingga mendidih dan campurkan pada sari kulit nanas. Memerasnya
jeruk nipis hingga tidak memiliki pulp sebanyak 50cc dan memasukkan pada wadah
juga. Memarut kelapa dan menyaring hingga mendapatkan santan sebanyak 100cc dan
memasukkannya kedalam wadah dan aduk hingga rata. Setelah pencampuran, menambahkan
5 sendok makan texapon dan 5 sendok teh garam dapur kedalam wadah yang berbeda,
kemudian aduk hingga menjadi putih. Setelah itu, menambahkan sedikit demi
sedikit campuran sari kulit nanas kedalam wadah dan aduk secara perlahan. Yang
terakhir adalah mengemas sampo kulit nanas kedalam wadah sampo yang disediakan.Untuk
menguji kelayakan sampo dari kulit nanas berdasarkan penilaian responden sebanyak
12 orang yang meliputi 2 guru penguji dan 10 siswa kelas XII IPA 3 SMA Trimurti
Surabaya dengan teknik perolehan data secara kualitatif dengan skala penilaian
dari 4 sampai 1 yang meliputi dari segi tekstur kental, agak kental, cair, dan
sangat cair. Dari segi aroma yang wangi, cukup wangi, kurang wangi,dan tidak
wangi. Serta dari segi penampilan yang menarik, cukup menarik, kurang menarik,
dan tidak menarik. Selain itu, analisis data didapat dari data kualitatif yang
diperoleh dibuat rata – rata pada masing – masing aspek (tekstur, aroma, dan
penampilan) yang disesuaikan pada rata – rata 3,6 sampai 4,0 dengan kriteria
layak. Rata – rata 3,1 sampai 3,5 dengan kriteria cukup layak. Rata – rata 2,1
sampai 3,0 dengan kriteria kurang layak. Dan rata – rata 1,0 sampai 2,0 dengan
kriteria tidak layak.
Berdasarkan
hasil penilaian responden yang meliputi tesktur, aroma, dan penampilan.
Didapatkan hasil yaitu sampo kulit nanas memiliki rata – rata dari segi tektsur
yaitu 3.5, dari segi aroma yaitu 3.7, dan dari segi penampilan yaitu 3.9. Hasil
yang didapat dengan rata - rata tersebut termasuk dalam kriteria sudah sangat
layak untuk digunakan bagi masyarakat, akan tetapi belum bisa mencapai kata
sempurna karena rata - rata < 4.
Maka, Sampo yang berbahan dasar dari kulit nanas, santan kelapa, dan jeruk
nipis sangat layak digunakan oleh kalangan masyarakat. Namun, dalam membuat
laporan hasil praktikum ini dibutuhkan banyak pengetahuan dan informasi dari
berbagai media, tidak hanya mengandalkan pengetahuan yang dimiliki saja.
DAFTAR
PUSTAKA
ragamsaribuah.blogspot.com/2012/01/sari-buah-nanas.html, diakses pada tanggal 10 November 2017
https://klinikkecantikan.co.id/perawatan/rambut/manfaat-jeruk-nipis-untuk-rambut,
diakses pada tanggal 20 November 2017
https://lordbroken.wordpress.com/2010/08/04/santan,
diakses pada tanggal 20 November 2017
http://nasional.kompas.com/read/2010/04/01/16063611/bilasan.santan.bisa.menghilangkan.ketombe,
diakses pada 20 November 2017
By : Tandani Chandra V
XII Ipa 3 / 42